Header Ads

Detik-Detik Air Bah Badai Cempaka Menyeret Kakek Mugi

 Detik-Detik Air Bah Badai Cempaka Menyeret Kakek Mugi


LIGACAPSA Hujan deras tak henti mengguyur wilayah Wonosobo, Jawa Tengah, sejak Selasa siang dipicu badai Cempaka. Debit air Sungai Mangli yang mengalir di Dusun Kasiran, Desa Mlipah, Kecamatan Wonosobo, pun meningkat. Korban badai cempaka pun jatuh.
Menjelang petang, deraan hujan semakin hebat. Beberapa titik tanggul yang sebenarnya telah diperkuat talut mulai goyah. Warga mulai khawatir. Pasalnya, ada tiga rumah yang begitu dekat dengan tanggul yang kritis itu.
Sementara, posisi sungai berada sekitar dua meter di atas permukiman. Mereka khawatir air bah menjebol tanggul dan menerjang permukiman. Bisa dibayangkan betapa berbahayanya situasi saat itu.
Lepas Isya, Ahmad, warga setempat, dan Dedek, Ketua RT 2 RW 8 Kelurahan Kasiran, memperingatkan warga yang rumahnya berdekatan dengan tanggul Sungai Mangli. Saat itu, diketahui ada bagian yang sudah jebol, meski masih kecil.
Posisinya persis bersisian dengan rumah keluarga Mugiyanto (65), dengan jarak 2 meter. Ada pula dua rumah lainnya dari titik jebolan, dengan posisi yang lebih jauh, sekitar 20-an meter.
Hujan deras tak henti mengguyur wilayah Wonosobo, Jawa Tengah, sejak Selasa siang dipicu badai Cempaka. Debit air Sungai Mangli yang mengalir di Dusun Kasiran, Desa Mlipah, Kecamatan Wonosobo, pun meningkat. Korban badai cempaka pun jatuh.
Menjelang petang, deraan hujan semakin hebat. Beberapa titik tanggul yang sebenarnya telah diperkuat talut mulai goyah. Warga mulai khawatir. Pasalnya, ada tiga rumah yang begitu dekat dengan tanggul yang kritis itu.
Sementara, posisi sungai berada sekitar dua meter di atas permukiman. Mereka khawatir air bah menjebol tanggul dan menerjang permukiman. Bisa dibayangkan betapa berbahayanya situasi saat itu.
Lepas Isya, Ahmad, warga setempat, dan Dedek, Ketua RT 2 RW 8 Kelurahan Kasiran, memperingatkan warga yang rumahnya berdekatan dengan tanggul Sungai Mangli. Saat itu, diketahui ada bagian yang sudah jebol, meski masih kecil.
Posisinya persis bersisian dengan rumah keluarga Mugiyanto (65), dengan jarak 2 meter. Ada pula dua rumah lainnya dari titik jebolan, dengan posisi yang lebih jauh, sekitar 20-an meter.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.